+6221831429
www.ppppbi.com
Jl. Rasamala Raya No. 2, Kelurahan Mentang Dalam
Kecamatan Tebet, Jakarta Barat
pin_sharp_circle [#ffffff] Created with Sketch.

EDISI SEPTEMBER 2018

SINOPSIS

EDITORIAL

SEPTEMBER 2018

 

Setelah sukses menyelenggarakan Asian Games ke 18, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Para Games  2018 di Jakarta dari 6-13 Oktober 2018.  Asian Para Games (APG) merupakan rangkaian kegiatan olahraga terbesar di Asia setelah Asian Games (AG). APG adalah ajang kegiatan olahraga yang pesertanya terdiri atas para penyandang disabilitas. Bagi para atlet disailitas, APG merupakan arena pertandingan tertinggi di tingkat Asia. Kejuaraan olahraga kaum disabilitas di Asia ini dirangkaikan dengan AG pada 2010. Sebelumnya mereka mempunyai arena tersendiri, yaitu Far East and South Pacific Games for Disabled (Fespic) yang dilaksanakan sejak 1975.

Tahun lalu Indonesia secara gemilang menjadi juara umum Asean Para Games. Sementara di ajang APG 2014 Indonesia berada di peringkat 17 dengan perolehan 4 medali emas, 5 perak dan 11 perunggu. Para atlet disabilitas Indonesia yang berjumlah 296 orang yang akan berlaga dalam 18 cabang olahraga, bertekad untuk meraih prestasi yang terbaik di ajang APG. Presiden Joko Widodo menargetkan Indonesia bisa masuk dalam 8 besar dari 43 negara peserta.

Komite Paralimpiade Nasional (NPC) optimis, para atlet yang tampil di depan publik sendiri akan mampu memperoleh 18 medali emas untuk mencapai target yang ditetapkan. Target emas tersebut terutama akan diperoleh dari bulu tangkis, renang, dan catur masing-maisng 4 emas, atletik 3 emas, tenis meja 2 emas, dan angkat besi 1 emas.

Namun perlu dicatat bahwa untuk bisa mengikuti kelas-kelas pertandingan, para atlet harus melalui proses klasifikasi  yang akan diselenggarakan selama beberapa hari sebelum pelaksanaan pertandingan. Klasifikasi adalah proses pemeriksaan tingkat keterbatasan tubuh dan psikologis untuk menentukan kelas pertandingan sesuai dengan tingkat disabilitas atlet.  Kalau dalam proses klasifikasi tersebut ada atlet yang terpaksa pindah dari kelas yang didaftarkan, maka bisa memengaruhi perolehan medali.

Selain target prestasi para atlet, tentu sangat penting pula target sukses dalam penyelenggaraannya. Dalam Asian Games 18 yang lalu, Indonesia tidak hanya sukses dalam peraihan  medali, tetapi sukses juga dalam penyelenggaraan, sehingga mendapat apresiasi dunia. Untuk meraih sukses yang lebih baik, maka dengan berkaca pada  penyelenggaraan Asian Games 18, Panitia Penyelenggara Asian Para Games Indonesia (Inapgoc) harus benar-benar fokus dalam managemen penyelenggaraannya, sampai hal-hal lebih detil, termasuk pengaturan tiket dan penonton. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat mengurangi apresiasi pihak lain, karena APG merupakan ajang pembuktian bahwa Indonesia ramah terhadap penyandang disabilitas.

Sukses prestasi, sukses penyelenggaraan.  (Wh)

atas